Pupuk Perangsang Buah Sawit Agar Berbuah Lebat ( Panen Sawit Meningkat
100 %)
pemesanan/Konsultasi ; hendy susanto-081372543994 / 087749779087 /
085799300051 BBM 7FEEDB79
Bagaimana caranya memelihara kelapa sawit agar berbuah banyak?
Faktanya tingkat produktifitas tanaman kelapa sawit berbanding lurus
dengan bentuk pemeliharaannya. Apabila pohon sawit dipelihara dengan
benar, maka pohon tersebut pun akan menghasilkan buah dalam jumlah yang
melmpah. Begitu pula sebaliknya jika pohon sawit kurang mendapatkan
perawatan, buah yang dihasilkan oleh pohon tersebut pun menjadi kurang
maksimal.
Perhatikan faktor-faktor berikut ini untuk memaksimalkan penggunaan
anggaran biaya pemeliharaan kelapa sawit :
1. Penyesuaian Metode dengan Lingkungan
Metode pemeliharaan kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu daerah
berbeda dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara
di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam
jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah gambut juga memerlukan
sistem drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan airnya. Hal ini
berbeda dengan kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang
tidak terlalu membutuhkan mineral Cu dan Fe.
2. Penggunaan Alat Berteknologi TinggiSeiring berjalannya waktu, dunia
terus mengalami perkembangan. Tak terkecuali dengan alat-alat pertanian.
Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami dengan teknologi
bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya lumayan mahal, namun jika
dihitung dengan membandingkannya terhadap alat manual, peralatan
mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang
investor yang baik, Anda harus selalu memperbaharui informasi tentang
peralatan pertanian yang modern ini dan membelinya jika memang
benar-benar diperlukan.
3. Pengendalian Gulma secara IntensifGulma adalah tanaman pengganggu
yang tumbuh di area lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi
unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan
oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya. Gulma yang paling
berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang,
ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan
baik secara mekanis maupun kimiawi.
4. Pemeberantasan Hama dan PenyakitTerdapat cukup banyak hama dan
penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan
penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari
akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang
tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan
produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara.
5. Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang TepatPemupukan kelapa sawit
tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan
menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang
tepat. Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain
urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani
kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.
6. Penunasan yang DiaturTujuan penunasan adalah untuk mempertahankan
struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan
produktifitasnya. Pegerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur
dari tanaman tersebut. Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9
tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang
berumur sekitar 9-15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu,
tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan
songgo 1.
7. Prosedur Pemanenan yang BenarProses pemanenan buah kelapa sawit harus
dilaksanakan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka besar
kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stres.
Akibatnya pun dapat ditebak yaitu pohon sawit enggan mengeluarkan bunga
lagi sebagai calon bakal buah.\
100 %)
pemesanan/Konsultasi ; hendy susanto-081372543994 / 087749779087 /
085799300051 BBM 7FEEDB79
Bagaimana caranya memelihara kelapa sawit agar berbuah banyak?
Faktanya tingkat produktifitas tanaman kelapa sawit berbanding lurus
dengan bentuk pemeliharaannya. Apabila pohon sawit dipelihara dengan
benar, maka pohon tersebut pun akan menghasilkan buah dalam jumlah yang
melmpah. Begitu pula sebaliknya jika pohon sawit kurang mendapatkan
perawatan, buah yang dihasilkan oleh pohon tersebut pun menjadi kurang
maksimal.
Perhatikan faktor-faktor berikut ini untuk memaksimalkan penggunaan
anggaran biaya pemeliharaan kelapa sawit :
1. Penyesuaian Metode dengan Lingkungan
Metode pemeliharaan kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu daerah
berbeda dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara
di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam
jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah gambut juga memerlukan
sistem drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan airnya. Hal ini
berbeda dengan kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang
tidak terlalu membutuhkan mineral Cu dan Fe.
2. Penggunaan Alat Berteknologi TinggiSeiring berjalannya waktu, dunia
terus mengalami perkembangan. Tak terkecuali dengan alat-alat pertanian.
Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami dengan teknologi
bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya lumayan mahal, namun jika
dihitung dengan membandingkannya terhadap alat manual, peralatan
mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang
investor yang baik, Anda harus selalu memperbaharui informasi tentang
peralatan pertanian yang modern ini dan membelinya jika memang
benar-benar diperlukan.
3. Pengendalian Gulma secara IntensifGulma adalah tanaman pengganggu
yang tumbuh di area lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi
unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan
oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya. Gulma yang paling
berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang,
ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan
baik secara mekanis maupun kimiawi.
4. Pemeberantasan Hama dan PenyakitTerdapat cukup banyak hama dan
penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan
penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari
akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang
tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan
produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara.
5. Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang TepatPemupukan kelapa sawit
tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan
menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang
tepat. Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain
urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani
kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.
6. Penunasan yang DiaturTujuan penunasan adalah untuk mempertahankan
struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan
produktifitasnya. Pegerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur
dari tanaman tersebut. Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9
tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang
berumur sekitar 9-15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu,
tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan
songgo 1.
7. Prosedur Pemanenan yang BenarProses pemanenan buah kelapa sawit harus
dilaksanakan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka besar
kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stres.
Akibatnya pun dapat ditebak yaitu pohon sawit enggan mengeluarkan bunga
lagi sebagai calon bakal buah.\